SEDEKAH BEE-POLLEN

#34-BelajarBudidayaKlanceng

Khafid Sirotudin

Ada anggota WA Group Budidaya Klanceng bertanya: ‘Bagaimana cara untuk memperbesar koloni klanceng yang dipelihara ?’

Sebagaimana kita tahu bahwa koloni yang besar, kuat dan berkesinambungan merupakan salah satu syarat utama keberhasilan budidaya lebah klanceng. Selain itu dibutuhkan ketersediaan tanaman sumber pakan yang melimpah, banyak dan beragam. Koloni klanceng yang kita pelihara membutuhkan asupan NePoReA (Nektar, Pollen, Resin dan Air) yang cukup memadai dan berimbang. Tetapi sebagai pembudidaya kita sering terjebak hanya memperbanyak tanaman penghasil nektar sebagai bahan baku madu. Dan lalai bahwa pollen, resin dan air juga harus tersedia cukup.

Gambaran singkatnya begini. Koloni klanceng membutuhkan resin untuk membuat jaringan broodcells atau pot-pot telur. Resin juga dibutuhkan koloni untuk membangun jaringan pot-pot madu/bee-bread (bee pollen) dan raw propolis. Jika nektar melimpah namun resin kurang mencukupi, maka koloni klanceng pekerja tidak memiliki tempat khusus (pot madu) untuk menampung madu. Begitu juga dengan pot untuk menampung bee-pollen. Akibatnya madu ditempatkan di sembarang tempat di dalam stup/topping box. Karena pot-pot madu belum tersedia dan memadai sebagai wadah khusus menampung madu. Kondisi madu yang ditempatkan tidak semestinya akan memacu serta memicu koloni semut datang mendekat.

Ketersediaan ragam tanaman penghasil pollen dalam memenuhi kebutuhan koloni yang kita pelihara haruslah diperhatikan. Mengingat ‘regenerasi klanceng pekerja’ (female bee worker) mustilah berjalan secara cepat dan tepat, mengikuti garis edar Sunatullah. Adapun ratu membutuhkan asupan royal jelly, pangan khusus ratu yang bahan utamanya adalah bee-pollen dan madu (nektar), yang diformulasikan dan disajikan oleh klanceng pekerja.

Porsi NePoReA

Saya belum mendapatkan data shahih hasil penelitian terkait kebutuhan nektar, pollen, resin dan air yang dibutuhkan koloni klanceng secara proporsional. Namun berdasarkan pengalaman empiris selama 2 tahun lebih memelihara intensif puluhan stup koloni klanceng di halaman rumah, saya hanya bisa memperkirakan kebutuhan resin (25-30%), pollen (10-15%), nektar (50-60%). Kebutuhan air sekitar 3-5%, termasuk kadar air yang terkandung di dalam pollen, resin dan nektar yang diambil koloni klanceng. Saya pernah mengukur kadar air bee-bread (bee-pollen) hasil panen. Angkanya berkisar15-20 persen. Agar bisa disimpan dengan baik dalam jangka waktu lama (1-2 tahun), kadar air bee-pollen musti berada pada angka 9-11 % serta dikemas dalam wadah kedap udara. Bubuk bee-pollen inilah yang dipakai untuk sedekah koloni klanceng peliharaan saya. Raw bee-pollen hasil panen dapat juga disimpan di dalam freezer jika kita belum ingin memanfaatkannya.

Ciri-ciri koloni klanceng membutuhkan tambahan asupan bee-pollen, antara lain: Pertama, ratu masih berusia produktif. Ratu yang masih produktif sudah semestinya memiliki produktivitas telur yang banyak. Namun yang terlihat di dalam stup koloni justru minim broodcells. Kedua, koloni pekerja besar tetapi minim klanceng muda belia yakni lebah baru menetas dan belum bisa terbang. Ketiga, minim tanaman penghasil pollen di dalam radius terbang koloni klanceng. Keempat, minimnya pot pollen diantara pot-pot madu yang ada di dalam stup.

Madu dan bee-bread di dalam pot-pot yang berada di dalam stup/kotak budidaya pada hakekatnya milik koloni dan sebagai cadangan pangan koloni (ratu, pekerja, pejantan dan muda belia). Maka sangat tidak bijak apabila kita memanen madu dan bee- bread/bee pollen tanpa menyisihkan sebagian (minimal 10 persen) untuk keberlangsungan kehidupan koloni klanceng.

Betapapun hukum alam (Sunatullah) mengajarkan kita betapa pentingnya keadilan, keseimbangan dan proporsionalitas dalam kehidupan. Sebab hal tersebut menjadi salah satu sifat Sunatullah. Ketidakseimbangan asupan pakan bagi koloni klanceng akan menimbulkan kerawanan pakan bagi keberlangsungan budidaya. Sebagai manusia kita sangat membutuhkan asupan pangan (makanan dan minuman) yang mengandung vitamin, mineral, karbohidrat, air, lemak, protein dan serat secara seimbang. Ketidakseimbangan 7 unsur pangan bagi kita– dalam jangka waktu lama– pasti akan menimbulkan penyakit degeneratif. Diabetes mellitus, gagal ginjal, hipertensi dan kardiovaskular adalah sebagian penyakit degeneratif akibat pola makan yang tidak aman, cukup, bernutrisi, seimbang dan halalan thayyiban.

Sedekah bee-pollen

Jika kita menemukan koloni klanceng yang kita pelihara di halaman rumah memiliki 4 ciri sebagaimana tersebut diatas, salah satu solusinya kita bisa memberikan tambahan bee-pollen (sedekah) kepada koloni. Tentu ihtiar ini bersifat sementara sambil kita memperbanyak tanaman penghasil pollen di halaman rumah maupun di lokasi milik tetangga yang berada di dalam radius terbang klanceng (100-200 meter).

Berapa ukuran bee-pollen yang bisa kita berikan ? Biasanya saya memakai ukuran sendok teh untuk melakukan sedekah bee-pollen. Setiap stup saya berikan seperempat hingga setengah sendok teh. Tergantung jenis/spesies dan besarnya koloni yang kita pelihara. Tempatkan bee-pollen pada sisi stup (kotak budidaya) yang dekat dengan broodcells, dimana ratu biasa bertempat tinggal. Atau di sekitar lubang penghubung pada topping box jika kita memelihara jenis klanceng yang menggunakan model stup bertingkat.

Setelah 2-3 hari silakan dilihat apa yang terjadi di dalam stup. Jika bee-pollen yang kita berikan terlihat sudah habis, maka tambahkan lagi sebanyak yang pertama kita berikan. Begitu seterusnya, secara periodik 2-3 hari sekali, sampai terlihat adanya sisa bee-pollen yang kita berikan di dalam stup. Maknanya koloni sudah merasa cukup dengan bee pollen yang kita berikan. Koloni klanceng yang kita pelihara tidak akan pernah serakah dan berlebihan dalam mengambil pakan yang dibutuhkan koloni. Tidak seperti manusia yang seringkali berlebihan (Jawa: kemlakaren) dan tidak proporsional dalam memenuhi asupan pangan sesuai keinginannya.

Sudahkah kita minum sesendok madu klanceng hari ini?

No-Tree, No-Bee, No-Honey, No-Healthy, No-Money.

Wallahu ‘alam.

Tegalmulyo, 30 Agustus 2022.

*) Pemerhati Pangan, Founder HIBTAKI, Pembudidaya Klanceng

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *