PRODUKTIVITAS KLANCENG

#05-BelajarBudidayaKlanceng

 Khafid Sirotudin

Produktivitas koloni klanceng dalam menghasilkan madu, bee bread, raw propolis dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain :

  1. Spesies Klanceng. Masing-masing spesies memiliki keunikan dan keunggulan tersendiri. Koloni Tetragonula biroi, endemik Sulawesi, memiliki produktivitas tinggi dalam menghasilkan raw propolis dan madu. Rata-rata per 3-4 bulan bisa menghasilkan 300-400 ml (setara 350-500 gr) madu per stup. Namun madunya memiliki rasa/taste yang kurang disukai konsumen. Istilah Jawa rasanya ‘sengak’. Spesies Tetragonula laeviceps (sebutan umum : levi) memiliki keunggulan bandel, adaptif dan ‘menangan’ (jawara). Persebaran levi hampir merata di semua pulau di Indonesia. Koloni T. laeviceps mampu bertahan dengan kuantitas koloni yang tidak begitu besar. Asal masih ada Ratu dan sedikit pejantan di dalam stup, boleh dikatakan kelangsungan hidup koloni aman. Hanya saja produktivitas madunya relatif sedikit, berkisar 100-200 ml (125-250 gr) per stup setiap panen (3-4 bulan). Madu klanceng levi memiliki tekstur dan taste lebih lembut dibandingkan madu klanceng yang dihasilkan spesies satu genus Tetragonula lain : T. sarawakensis, T. pagdeniformis, T. biroi, T. drescheri. Pembudidaya harus waspada karena T. laeviceps bersifat agresif dan petarung. Kami pernah kehilangan 5 stup koloni Heterotrigona itama akibat ulah koloni levi ini. Dengan sedikit pengetahuan tentang klanceng levi ini, masyarakat dan pembudidaya biar paham dan “tidak mudah tertipu” dengan iming-iming investasi abal-abal tanpa resiko rugi berlabel klanceng yang marak sejak 2-3 tahun lalu. Beberapa oknum PT/CV/Koperasi ditangkap aparat berwajib terkait ‘penipuan investasi berkedok klanceng’. Sebagaimana terjadi di Kediri Jatim, Cirebon Jabar dan beberapa daerah lain di Indonesia. Klanceng H. itama masih menjadi primadona para pembudidaya yang orientasinya menghasilkan madu. Koloni H. itama memiliki kantong atau pot madu yang relatif besar (8-15 mm), sehingga pemanenan madu bisa dilakukan dengan menyedot secara manual maupun elektrik. Madu hasil panenan H. itama terlihat lebih jernih ketimbang madu yang dihasilkan genus Tetragonula dengan cara diperas.
  2. Kualitas dan Kuantitas Koloni. Semakin besar dan kuat kuantitas koloni klanceng, maka akan semakin produktif. Begitu pula semakin berkualitas koloni klanceng, nir hama, tiada penyakit dan minim predator maka akan semakin memiliki produktivitas yang tinggi.
  3. Ketersediaan dan Keragaman Tanaman. Semakin banyak, melimpah, beragam dan seimbang vegetasi/tanaman penghasil pakan lebah (NePoReA : Nektar, Pollen, Resin dan Air) dalam radius terbang klanceng, maka akan semakin bagus dalam mendukung produktivitas koloni. Jangan lupa ketersediaan pasir atau tanah di sekitar lokasi penempatan stup juga musti diperhatikan. Media pasir/tanah bisa menjadi prasarana tumbuhnya berbagai macam rumput dan tanaman perdu. Ketersediaan tanah/pasir juga dibutuhkan koloni klanceng untuk membuat ‘adonan batumen’ dalam membangun corong dan sarang di dalam stup.
  4. Iklim, Cuaca dan Suhu Lingkungan. Produktivitas klanceng pada saat musim kemarau, penghujan dan pancaroba berbeda. Madu yang dihasilkan koloni klanceng pada saat musim penghujan memiliki kadar air lebih tinggi daripada madu yang dihasilkan pada musim kemarau. Beruntung koloni klanceng yang kita pelihara memiliki ‘keunggulan komparatif’ dibanding lebah madu Apis mellifera yang bersengat. Diantaranya tidak mengenal masa ‘paceklik’ sebagaimana koloni Apis mellifera. Klanceng menyukai segala jenis tanaman bahkan yang membuat dirinya mabuk sekalipun. Oleh karena itu koloni klanceng harus dijauhkan dari tanaman bintaro (Cerbera manghas) dan kecubung (Datura metel) dalam radius terbangnya.
  5. Predator, Hama dan Penyakit. Semakin minim predator, semakin maksimal produktivitas. Predator utama yang harus diwaspadai di udara yaitu burung Walet, Sriti dan Sriti Kembang. Predator utama di darat dapat berupa manusia, bunglon, kadal, ayam, tokek, cicak. Koloni klanceng yang sehat dan tidak terserang hama atau penyakit akan lebih produktif.

 

Sudahkah minum madu klanceng hari ini?

Wallahu’alam

 

Tegal Mulyo, 22 Februari 2022

 

*) Founder HIBTAKI, Pembudidaya Klanceng, Pemerhati Pangan.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *