#23-BelajarBudidayaKlanceng
Khafid Sirotudin
Beberapa pemulia klanceng yang kami kenal baik dari Jateng, DIY dan Sumatera mengirimi foto aneka bentuk, model toping box unik dan menarik yang mereka buat dan aplikasikan. Ada yang bentuknya rumah adat, rumah Ipin Upin, lumbung padi dan sebagainya. Kreativitas yang patut diacungi jempol dalam mengenalkan budidaya klanceng kepada masyarakat dan sebagai sarana edukasi bagi anak-anak.
Menurut kami, mengenalkan klanceng kepada anak-anak usia 4-7 tahun (PAUD/TK) memiliki makna strategis bagi kelangsungan budidaya klanceng di masa mendatang. Selain memiliki nilai ekonomi kreatif, juga menjadi sarana pendidikan dan pengetahuan bagi generasi penerus bangsa. Sebagaimana pepatah menyatakan : “tak kenal maka tak sayang” dan “ala bisa karena biasa”.
Booster pakan klanceng
Kami pernah menjumpai beberapa pembudidaya pemula klanceng yang memiliki semangat tinggi tetapi kurang sabar menikmati proses budidaya. Sehingga gampang tergiur dengan promosi dari pihak yang menawarkan berbagai sapronak. Diantaranya berupa ‘produk booster pakan klanceng’ berupa cairan yang dikemas ke dalam botol kecil 50-100 ml. Harganya relatif mahal Rp 50-100 ribu, dengan hasil yang absurd, tidak efektif dan kurang efisien.
Berdasarkan pengalaman empirik memelihara 7 spesies koloni klanceng selama 2 tahun lebih, kami memperhatikan dan mencatat pola dasar perilaku koloni klanceng. Pada fase awal budidaya, koloni klanceng biasanya membangun lebih dulu jaringan pertahanan sarang dari dalam. Kondisi ini berlaku bagi koloni yang baru dipindahkan ke kotak budidaya/stup maupun koloni yang dibuatkan topping box diatas sarang log kayu. Proses ini biasa berlangsung sepekan sejak koloni berada atau dipindahkan ke tempat sarana budidaya (stup/topping box) yang baru.
Kami juga pernah menjumpai koloni menutup pintu stup (corong) manakala secara instingtif merasa belum aman. Ada pula yang menutup pintu/corong pada malam hari dan membuka kembali di pagi hari. Koloni klanceng bekerja keras untuk menutup setiap sela stup dengan raw propolis dan batumen. Semakin rapat dan presisi stup yang kita buat, maka semakin cepat pula jaringan pertahanan koloni dapat diselesaikan.
Kita harus memperhatikan pentingnya ketersediaan raw propolis di dalam stup secara memadai dan seimbang, serta aneka tanaman sumber resin yang mudah dijangkau klanceng pekerja di dalam radius terbang. Terlebih ketersediaan dan jarak aneka tanaman di tempat baru pasti berbeda dengan tempat asal koloni. Setiap jenis klanceng memiliki radius terbang tersendiri. Tetapi kebanyakan pembudidaya lebih mengejar bagaimana koloni bisa segera menghasilkan madu. Sementara pada sisi lain, kita terkadang abai atau lalai jika pot madu dan pot bee bread/bee pollen membutuhkan bahan baku berupa resin atau getah tanaman.
Ketercukupan aneka tanaman penghasil NePoReA menjadi syarat utama keberhasilan budidaya yang kita lakukan. Kami sering memformulasikan kebutuhan pakan klanceng dengan perbandingan 60:10:30. Yaitu 60 persen Nektar, 10 persen Pollen, Resin dan Air 30 persen. Sebuah formulasi yang masih membutuhkan penelitian lebih lanjut.
Jadi meskipun ketersediaan tanaman penghasil nektar berlimpah, akan tetapi jika ketersediaan tanaman penghasil resin minim maka pot-pot madu/pollen akan lambat terbentuk. Akibatnya madu yang dihasilkan koloni ditempatkan sembarangan di dalam stup, pasti mengundang semut untuk mendekat.
Sedekah raw propolis
Salah satu iptek budidaya klanceng yang kami terapkan yaitu sedekah raw propolis. Ilmu dan teknologi ini kami dapatkan dari sahabat kami mas Widodo. Semoga menjadi sedekah jariyah, amal shalih yang bermanfaat fiddunya wal akhirat.
Pada dasarnya semua raw propolis bisa diaplikasikan. Kami biasa memanfaatkan raw propolis dari klanceng T. laeviceps dan T. biroi. Selain mudah didapat juga memiliki tekstur yang baik. Berbeda dengan raw propolis H. itama yang cenderung keras atau T. sarawakensis yang sangat lengket (seperti lem alteco) membutuhkan waktu pengeringan yang lama.
Pengaplikasian raw propolis pada kotak budidaya/stup dan topping box sangat efektif dan efisien bagi koloni klanceng untuk membangun jaringan pertahanan sarang dan membangun pot-pot madu/bee bread. Dalam catatan kami memiliki efisiensi waktu 4-6 pekan (1-1,5 bulan) apabila dibandingkan tanpa diberi sedekah raw propolis.
Pengaplikasian sedekah raw propolis juga sangat mudah. Ambil raw propolis secukupnya dan letakkan di bagian dalam stup atau topping box. Jemur di terik panas matahari. Kurang lebih 10-15 menit ketika raw propolis terlihat mulai meleleh, kita ratakan dengan skrap ke seluruh ruang dalam stup/topping box. Setelah rata kita teduhkan dan box budidaya siap digunakan.
Jika sinar matahari siang hari tidak kita jumpai, maka bisa memanfaatkan ‘heat gun’ atau “hair-dryer” yang biasa digunakan istri mengeringkan rambut setelah keramas. Insya Allah sangat bermanfaat. Selamat dan tetap semangat budidaya klanceng di halaman dan pekarangan rumah. Wallahu’alam.
Sudahkah minum madu klanceng hari ini?
Weleri, 14 April 2022
*) Founder HIBTAKI, Pembudidaya Klanceng, Pemerhati Pangan.