Catatan pagi : 06/11/2023
Dalam kontestasi demokrasi/pemilu atau perebutan jabatan birokrasi di Institusi Negara dan Pemerintah (Sekjen, Dirjen, Sekda, Rektor, Kepala Dinas, dll) yang terkait politik kekuasaan, seorang yg pendidikannya tinggi dan pintar, sering lupa bahwa penetapan jabatan itu sak-senenge penguasa (Pres/Menteri/Gub/Bup/Walikota). Sebab seleksi pejabat bukan lomba cerdas cermat.
Untuk jabatan yang tidak memerlukan gelar akademik tertentu, atau alumni kampus tertentu, terkadang gelar Profesor, Doktor tidak ada jaminan mengalahkan yang Sarjana biasa saja. Sebab yg dibutuhkan bukan isi kepala tapi banyaknya kepala teman, kawan dan saudara yang dekat Penguasa.
Seringkali orang yang mengandalkan isi kepala ketika meraih jabatan merasa hasil kerja sendiri, merasa dibutuhkan dan mudah melupakan peran teman/kawan/saudara yang telah membantunya.
Wallahua’lam