HIDAYAH

_#PepelingTadzkirah-002_

Manusia diberi aneka hidayah oleh Gusti Allah utk menjalankan kodrat-Nya sebagai khalifah di bumi.

Menurut kitab tafsir Munir karya Dr. Wahbah az-Zuhaily, ada 5 hidayah Allah yg diberikan utk makhluk- Nya, yakni: hidayah _ilhami (instingtif), hawasi (inderawi), aqli (akal), ad-Dien (agama) dan hidayah Taufik_.

Dengan _hidayah ilhami_ kita memiliki naluri/insting untuk bertahan hidup; seorang bayi yg baru lahir menangis dan mencari _kolostrum_ ASI ibunya.

Dengan _hidayah hawasi_, kita bisa melihat bunga dan pemandangan yg indah; mendengar suara musik dan alunan murotal ayat2 suci yg merdu; merasakan nikmatnya makanan dan minuman; meraba dengan lembut ataupun kasar; dan membaui gas yg bocor.

Dengan _hidayah aqli_ manusia bisa membuat pesawat ulang-alik ke luar angkasa; ilmuwan bisa membuat analisa sosial-ekonomi-politik dan berbagai analisa ilmu sosial lainnya. Ilmuwan eksak bisa menghitung tingginya gunung, mengukur kecepatan suara dan cahaya, meramu obat dan jamu bagi kesehatan, menghitung kekuatan sebuah bangunan, juga membuat alat komunikasi dan sistem informasi yang menjadikan hidup semakin mudah. Juga berbagai pencapaian ilmu pengetahuan dan teknologi yang sekarang ini kita nikmati bersama.

Dengan _hidayah agama_, hidup kita menjadi lebih terarah dan tidak mudah goyah menjalani kehidupan yang sangat cepat berubah.

Dengan _hidayah taufik_, kita boleh berharap untuk mendapatkan ampunan/maghfirah dan ridha-Nya agar diberi ganjaran berupa surga-Nya, setelah melewati yaumil-hisab di akhirat kelak.

Dalam kehidupan dunia kita diminta untuk berihtiar maksimal dengan fasilitas hidayah yg sudah diberikan Allah Swt. Manusia diminta agar selalu berusaha memenuhi _’syarat dan rukun’_ syariat-Nya.

Manusia diberi kebebasan ‘memilih’ dalam menjalani kehidupan. Apakah mereka akan senantiasa menjaga agar tetap berjalan di garis edar Sunatullah-Nya yg _mutlak (absolutely), pasti (exactly) dan objective (adil/harmoni)._ Ataukah sebaliknya.

_Man jadda wajada_ (siapa yg bersungguh-sungguh pasti akan sukses/berhasil).

Pepunden Jawa telah mengajarkan sesanti kepada kita untuk senantiasa _’eling kelawan waspadha’_.

_Eling_ (yakin percaya/beriman) akan Dzat, Asma dan Sifat2-Nya. Agar pikiran, sikap, dan tindakannya memberi manfaat nyata bagi sesama dan alam semesta. Kita diharapkan utk selalu _Waspadha_ (ngati2/wara’), sadar diri bahwa manusia sebagai makhluk pasti memiliki kekurangan/ ketidaksempurnaan/keterbatasan dalam menjalani kehidupan di bumi ini.

Mari kita biasakan menata niat dengan lafadz _bismillah_ utk memulai langkah atas semua aktifitas kehidupan. Agar supaya kita mampu _memilah-milah dan memilih_ jalan dan cara yang terbaik untuk meraih kemenangan dalam kehidupan, membangun peradaban yang diridhai-Nya.
Amien.
_Wallahua’lam_

#KSS-234
#Weleri05012020

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *