Dua Kejadian: Memalukan Dan Memilukan

Muktamar Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah ke-48 di kota Solo baru saja ditutup secara resmi oleh Wakil Presiden, Ahad 20 November 2022 malam.

Seremonial upacara penutupan MITE (Muhammadiyah Innovation and Technology Expo) sedang dilaksanakan Senin malam, 21 November 2022 di Tjolomadoe Heritage.

Sebuah kegiatan pendukung Muktamar yang mampu menjadi prime mover (pengungkit) ekonomi pasca pandemi.

Indikator paling mudah adalah banyaknya pengunjung selama expo berlangsung. Stan Suara Muhammadiyah mampu membukukan omzet Rp 2 Milyar lebih selama 5 hari expo.

Padahal ada 600 stan di MITE yang menjual aneka produk AUM, BUMM dan UMKM milik warga dan simpatisan persyarikatan. Sementara 300 stan lain mempromosikan kemajuan AUM pendidikan dan kesehatan : PTM, SMK/SMA dan RSMA. Total ada 900 stan peserta MITE.

Belum terhitung side effect positif terhadap ribuan sektor informal, jasa perhotelan, rumah makan, warung kopi, angkringan, penjual kudapan dan air minum, OJOL, Perusahaan Otobus, tempat wisata dan hiburan lainnya.

Saya perkirakan sekurangnya Rp 1 Trilyun uang beredar di berbagai stakeholders muktamar. Sebuah keberkahan dan aksi nyata persyarikatan untuk memajukan Indonesia, khususnya membangkitkan ekonomi lokal, regional dan nasional pasca pandemi Covid-19.

Kabar Memilukan

Senin, 21 November 2022, teman-teman MDMC baru mulai berkemas dan merapikan berbagai peralatan serta aneka perlengkapan Dapur Umum (DU). Selama Muktamar, DU MDMC bersinergi dengan LAZISMu Jawa Tengah, menyediakan makan pagi, siang dan malam gratis bagi penggembira muktamar.

Tidak kurang 30.000 porsi disiapkan selama 3 hari dan tersebar di beberapa lokasi DU di seputar kota Solo. LazisMu Jatim juga terlihat menyiapkan bakso sejumlah 30.000 porsi.

Forum Demokrasi Berkemajuan dan LHKP-PWM Jateng ikut ‘urunan’ Rp 25 juta. Jumlah yang tidak seberapa dibandingkan uluran bantuan tenaga dan inatura (beras, sayuran, buah, bumbu, air minum, dll) dari warga dan simpatisan persyarikatan wilayah Subosuka- wonosraten (Surakarta-Boyolali-Sukoharjo-Karanganyar-Wonogiri-Sragen-Klaten). Umat nasrani dan warga NU-pun ikut menyediakan makanan dan penginapan gratis.

Di saat teman-teman MDMC sedang mengemasi peralatan DU, tersiar kabar terjadi bencana di Cianjur. Melalui laman informasi dari media mainstream maupun sosmed, kondisi kerusakan bangunan dan korban manusia terlihat sangat menyedihkan. Sungguh kabar faktual yang sangat memilukan.

Saya coba hubungi ‘Ndan Umam’, panggilan akrab Ketua LPB/MDMC Jawa Tengah melalui WA.

“Ngalamat ora balik omah niki dhe (alamat tidak pulang ke rumah ini mas)” jawabnya singkat.

“Bismillah, mugo2 konco-2 MDMC paringi sehat, kuat lan angsal rahmate Gusti Allah (Bismillah semoga relawan MDMC diberi kesehatan, kuat dan mendapat rahmat dari Allah Swt)”_ saya ikut mendoakan.

Sense of humanity, tanggap dan ketangguhan relawan MDMC Jateng sudah teruji dan terbukti. Ribuan mayat korban Covid-19 di Jateng telah dimakamkan oleh Tim Kamboja MDMC/MCCC.

Saya pernah membersamai beberapa kali pemakaman oleh Tim Kamboja MDMC Kendal, pada malam dan dinihari, disaat Covid varian Delta merajalela. Jangan tanya seberapa besar capeknya raga, pikiran dan jiwa kepada relawan MDMC.

Semangat berjihad di jalan kemanusiaan mengalahkan segala kecapekan badan. Telah terpatri di lubuk jiwa relawan Muhammadiyah sebuah keyakinan bahwa “menyelamatkan nyawa 1 orang laksana menyelamatkan nyawa manusia seisi bumi”. Sebagaimana firman Tuhan dalam Al-Qur’an.

Dan benar keyakinan saya terbukti, MDMC Jateng langsung bergerak cepat menuju Cianjur. Perlengkapan dan peralatan DU di Solo langsung dipindahkan menuju lokasi bencana.

Saya mendapatkan foto di WA Group : Doni (MDMC Kendal), Staf LazisMu dan Kokam PWPM Jateng dilepas Ketua PWM Jateng berangkat ke lokasi bencana.

“Ya Allah Gusti, opo ora dho duwe wudel MDMC itu (Ya Allah, apa tidak punya pusar anak-anak MSMC itu)” gumam saya.

“Ora duwe wudel” adalah ungkapan Jawa untuk menggambarkan seseorang yang tidak memiliki rasa capek badan atau letih raga.

LazisMu Jateng terintegrasi dengan LazisMu Pusat dan KL (Kantor Layanan) se Indonesia segera membuka dompet peduli untuk menghimpun, mengelola dan mentasyarufkan dana yang terkumpul dari umat dan masyarakat secara amanah, bertanggungjawab, akuntabel dan teradministrasikan dengan baik.

Setiap periode dilakukan audit oleh Akuntan Publik, sesuai standar, kaidah dan ketentuan yang berlaku sebagai LAZ Terakreditasi Nasional.

Relawan Muhammadiyah tidak hanya datang pada fase awal tanggap darurat saja. Penyelamatan nyawa, kedaruratan medis dan pemulasaraan jenazah biasa dilakukan bersama Tim Medis dari RSMA atau RSUD terdekat.

Melalui Jitupasna (Kajian Situasi Pasca Bencana), biasanya relawan MDMC berada di lokasi bencana selama 1 tahun. Penanganan trauma psikologis anak-anak dan Huntara (Hunian Sementara) bagi penduduk korban gempa-pun dibangun. Hingga usaha pemulihan ekonomi warga terdampak gempa.

Kejadian Memalukan

Muktamar Muhammadiyahnke-48 selesai hari Ahad. Senin-Rabu, 21-23 November 2022, HIPMI menyelenggarakan Munas (Musyawarah Nasional) ke 17 di hotel Alila Surakarta. Dua even itu memiliki beberapa kesamaan sekaligus perbedaan.

Persamaannya adalah : dibuka secara resmi oleh Presiden RI; dihadiri beberapa menteri, Ketua DPR RI, Gubernur dan Walikota; Muktamar dan Munas merupakan forum tertinggi organisasi; diikuti peserta dan peninjau ribuan orang; dilaksanakan di kota Solo; memiliki agenda sama : LPJ Pengurus, menyusun proker dan melakukan pemilihan Ketum organisasi; upacara pembukaan muktamar/munas memperlihatkan kemegahan seremonial yang sama.

Perbedaan diantara keduanya, adalah :
• Muktamar diikuti jutaan orang penggembira sedangkan Munas tanpa penggembira;

• Semua kandidat PP Muhammadiyah tidak mempunyai timses, semua calon Ketum BPP-HIPMI memiliki timses dan pendukung loyal;

• Muktamar berlangsung di Edutorium UMS (AUM/milik sendiri), Munas dilaksanakan di hotel Alila (bukan milik HIPMI);

• Muktamar memakai batik yang beragam, Munas mengenakan pakaian batik yang seragam.

• Muktamar menyenangkan dan membahagikan peserta, peninjau, relawan dan penggembira. Sedangkan Munas membuat peserta dan peninjau kecapekan sehingga memantik emosi diantara mereka.

Ketika Senin malam panitia dan peserta sedang bahagia mengadakan seremonial penutupan MITE di panggung utama, tiba-tiba muncul berita OL adanya kericuhan, adu jotos di arena Munas HIPMI.

Disambung beragam tayangan video pendek 10-20 detik adegan baku hantam beberapa peserta Munas dari berbagai sosmed. Pelaku memakai kemeja batik yang seragam, meski saya yakin niat, emosi dan kesabaran pelaku beragam.

Panitia menjelaskan bahwa kejadian itu dipicu akibat peserta dan peninjau kelelahan mengikuti sidang sejak pagi hingga malam. Sebuah narasi yang menurut kami tidak tepat.

Toh mereka bersidang di hotel berbintang yang sejuk udaranya dengan fasilitas maksimalis. Bandingkan dengan muktamar bersidang bukan di hotel dengan fasilitas sederhana dan apa adanya, tapi susananya menyejukkan hati.

Keesokan pagi, Selasa 22/11/2022, Walikota Surakarta Gibran berkomentar, sebagaimana dikutip beberapa media, intinya “Contohlah muktamar Muhammadiyah yang diikuti jutaan orang bisa tertib, aman dan damai, mosok HIPMI tidak bisa menirunya”.

Sebagai mantan anggota HIPMI daerah dan Ketua Kadin Kendal (2005-2015), saya pribadi ikut kecewa dengan kejadian yang memalukan organisasi HIPMI. Apalagi keributan di forum Munas sangat cepat menjadi viral di era teknologi informasi.

Akibatnya bisa mengganggu “brand image” HIPMI sebagai wadah pengusaha muda Indonesia yang bercitra baik selama ini.

Sesalkan apa yang musti disesalkan, tapi jangan kelewat putus asa”. Begitu bunyi bait puisi WS Rendra dalam “Bersatulah Pelacur Ibukota“. Kita semua menyesalkan kejadian memalukan di Munas HIPMI. Tetapi masih ada jalan untuk memperbaiki keadaan.

Sebagaimana firman Allah dalam Qs Ali-Imron 133-134 : “Dan bersegeralah kamu meminta ampunan dari Tuhanmu yang memiliki surga seluas langit dan bumi, yang disediakan bagi orang-orang yang bertakwa“.

(yaitu) orang yang berinfaq disaat lapang atau sempit, dan orang-orang yang mampu menahan amarah-nya dan orang yang memaafkan (kesalahan) orang lain. Dan Allah mencintai orang yang berbuat kebaikan“.

Siapapun Ketum BPP HIPMI terpilih nanti, alangkah baiknya merangkul semua kandidat yang kalah dalam kontestasi. Kemudian memberi contoh untuk berinfaq/bersedekah, lalu mengajak peserta dan peninjau Munas untuk berderma “saweran” membantu saudara kita yang tengah mengalami musibah gempa bumi di Cianjur. Jika 4.000 peserta dan peninjau berinfaq @1 juta, maka terkumpul Rp 4 Milyar.

Silakan bantuan disalurkan melalui LAZISMu, LAZISNU, BAZNAS dan BNPB/BPBD, misal @ Rp 1 Milyar. Insya Allah sedekah itu akan memanjangkan umur, menambah rejeki, tolak bala’ dan menyembuhkan penyakit.

Termasuk penyakit hati : iri, dengki, tamak, dendam, hasad, ujub, riya dan su’udzan. Dan yakinlah publik akan mudah memaafkan jika para pengusaha muda gemar menyisihkan sebagian rejeki untuk menunaikan zakat, infaq dan sedekah.

Semoga rahmat Allah Swt. tercurah untuk memulihkan “brand-image” HIPMI yang baik.
Wallahua’lam

Pagersari, Weleri : 23 November 2022

-https://jateng.tribunnews.com/2022/11/23/dua-kejadian-memalukan-dan-memilukan?page=all.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *