DAKWAH DI LOKALISASI

Alkisah, ada seorang mahasiswa yang tak sengaja melihat Pak A.R. Fachruddin naik becak dan berhenti di daerah Sarkem. Rasa penasaran membuat mahasiswa itu membuntuti Pak A.R. dari kejauhan.
“Duh Gusti! Apa yang akan dilakukan Pak A.R. bersama PSK- PSK itu di dalam sana?!”
“Kok, mau ya, Pak A.R. memberi pengajian di tempat seperti ini?!” pikir si mahasiswa.

Mahasiswa itu menunggu hingga pengajian selesai. Begitu pak A.R. keluar, si mahasiswa langsung mencegat- nya. Setelah menceritakan semua yang sudah dilakukannya, diapun bertanya, “Mohon maaf, Pak. Jika saya boleh bertanya, apa untungnya Bapak memberi pengajian kepada para pelacur itu? Bukankah apa yang Bapak lakukan hanya tindakan sia-sia?”

Pak A.R. tersenyum ramah. Dia menepuk lembut pundak pemuda itu. “Nak, kenapa engkau berkata seperti itu?”

“Pak A.R. hanya akan mendapat lelahnya saja. Hasilnya sia-sia, karena tidak mungkin para pelacur itu akan insyaf! Mereka itu orang-orang yang sudah merasa senang dan bangga dengan tindakan maksiatnya, Pak!” jawab mahasiswa dengan yakin.

Pak A.R. kembali tersenyum, kemudian menimpali, “Nak, sungguh tidak baik memiliki pikiran buruk seperti itu. Meskipun mereka adalah para pelacur, yang barangkali dipandang rendah oleh kebanyakan orang, tetapi mereka itu juga manusia yang memiliki hati seperti kita. Mereka juga memiliki insting kebenaran. Saya ingin berusaha membuka hati mereka agar dapat melihat kebenaran. Soal mereka akan insyaf dan bertobat atau tidak, itu bukan menjadi urusan saya. Hidayah itu hanya milik Gusti Allah, dan hanya akan Dia berikan kepada hamba-hamba yang dikehendaki-Nya.”

Pak A.R. Fachruddin adalah Ketua Umum P.P. Muhammadiyah terlama sepanjang sejarah (22 tahun). Mitsuo Nakamura, antropolog Chiba University, Jepang, memuji Pak A.R: “Jika ingin melihat orang Islam yang baik, lihatlah Pak A.R. Jika hendak melihat orang Jawa yang baik, maka lihatlah Pak A.R”.

@haidarmusyafa, penulis beken yang selalu andap asor, menulis buku “Pak AR dan Jejak-Jejak Bijaknya”, terbitan @penerbitimania.

#miladmuhammadiyah108
#terimakasihmuhammadiyah

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *