Alhamdulillah saya berkesempatan hadir sebagai penggembira Muktamar ke XVIII Pemuda Muhammadiyah (PM) di Balikpapan, Kalimantan Timur, Selasa-Jumat, 21-24 Februari 2023. Ini kali ke-7 saya hadir di forum tertinggi PM, 2 kali sebagai Peserta dan 5 kali sebagai Penggembira.
Muktamar PM di Balikpapan adalah muktamar kedua yang berlokasi di Provinsi Kalimantan Timur. Sebelumnya Muktamar PM ke XIV diadakan di Samarinda, menggunakan fasilitas eks “Wisma Atlit” PON XVII-2008. Tempat bersejarah pertama kali bagi Tim Basket Putra PON Jateng memperoleh medali Perak, setelah 32 tahun (8 kali PON) nir prestasi. Kebetulan waktu itu saya diamanati sebagai Manager Tim Basket PON Jateng.
Kamis siang, 23 Februari 2023, saya sempatkan “tilik” Wisma Atlit dan Stadion Palaran yang dipakai Pembukaan PON XVII-2008. Stadion Utama yang dibangun dengan biaya Rp 800 Milyar, kondisinya kini memprihatinkan. Warsito, sopir yang mengantarkan saya selama 4 hari di Balikpapan, mengatakan : _”sakniki pun rada mending, sakderenge kebak alang-alang (sekarang sudah agak lumayan, sebelumnya penuh dengan ilalang)”_ ujarnya. Warsito asal Nganjuk Jatim dan telah bermukim di Samarinda sejak tahun 1984.
Selain sebagai Penggembira Muktamar PM di Balikpapan, kesempatan berkunjung kali ini kami manfaatkan untuk beberapa kegiatan. Diantaranya silaturahmi dengan saudara, berkunjung ke jejaring peternak lebah kelulut (klanceng), bertemu teman kuliah dan menjalin relasi bisnis. Prinsip kami, berangkat bergembira pulang bahagia. Saya juga sempat ketemu, ngobrol, ngopi dan makan bersama beberapa teman alumni AMM (PM, IPM/IRM, IMM) dari berbagai Daerah dan Provinsi yang hadir di Balikpapan.
Muktamar PM ke XVIII di Balikpapan adalah muktamar pertama pasca Keputusan Muktamar PM XVII di Yogyakarta yang “kembali ke jalan yang benar”. Pemilihan Pimpinan dilakukan dengan sistem formatur murni. Tidak ada pemilihan Ketua Umum PP PM secara langsung. Mengikuti tata cara pemilihan Muktamar Muhammadiyah yang sudah teruji baik dan berkeadaban. Bedanya hanya pada teknis pelaksanaan, kalau dahulu secara manual sekarang elektronik/digital (paperless).
Namun rupanya belum semua kandidat calon formatur dan peserta muktamar PM bisa _”move-on”_ dari sistem lama. Faktanya masih adanya Timses kandidat Ketum PP PM yang melakukan “karantina” peserta di beberapa hotel. Suasananya menjadi mirip Kongres atau Munas partai politik. Sebuah pemandangan menyenangkan sekaligus menggelikan bagi Penggembira Muktamar seperti kami.
Singkat cerita, akhirnya terpilih 13 Nama Formatur PP PM hasil Muktamar PM ke XVIII. Setelah musyawarah mufakat, terpilih Ketua Umum Dzulfikar Ahmad Tawalla (urutan ke-3 suara terbanyak), Sekretaris Jendral Najih Prastiyo (urutan ke-5 suara terbesar) dan Bendahara Umum Machendra Setyo (urutan pertama perolehan suara) Pimpinan Pusat PM periode 2023-2027. Sebagaimana dibacakan Ketua Formatur Machendra pada Upacara Penutupan di Dome BSCC (Balikpapan Sport and Convention Center), Kamis malam.
Ketum terpilih Dzulfikar menyampaikan 4 program utama yang akan dilaksanakan PP-PM 2023-2027, yaitu menjalankan Risalah Islam Berkemajuan, mengembangkan Ekonomi berbasis Social Entrepreneurship (kewirausahaan sosial), penguatan ilmu dan Teknologi, serta politik kebangsaan yang berkemajuan. Sekretaris Umum PP Muhammadiyah, Prof. Dr. H. Abdul Mu’ti memberi wejangan kepada PP PM terpilih agar menjalankan amanah organisasi dengan prinsip 5-I : Ikhlas, Ishlah, Istiqomah, Istito’ah dan Ihsan.
Setelah acara resmi penutupan selesai dan sesi foto bersama sedang berlangsung, saya keluar gedung Dome. Bercakap- cakap dengan sebagian peserta dan penggembira di halaman bawah arena Muktamar. Saya berdiri disamping mobil Toyota Alphard yang terparkir di halaman. Di dekat kami, terlihat puluhan PM bergerombol dan bercanda ria mengelilingi Cak Nanto. Sebagian meminta foto selfi dengan CN.
Sekitar 15 menit kemudian, Dzulfikar turun dari tangga Dome, dikawal 40-an KOKAM Sulawesi Selatan yang membuat pagar betis. Kami dan Cak Nanto sempat disingkirkan oleh KOKAM untuk membuka jalan ke arah mobil Alphard, yang telah disiapkan khusus untuk Ketum PP-PM terpilih. _”Saya tidak mau lihat lagi Alphard parkir di halaman dan dipakai Ketum PP-PM. Apa perlu Muktamar diulang”_, ujar CN dengan gaya bicara ceplas ceplos kocak berlogat Madura.
Belakangan saya dengar, mobil Alphard itu mobil sewaan yang disediakan shahibnya Dzulfikar. Selama 7 kali mengikuti Muktamar PM, memang baru kali ini saya melihat Ketum PP-PM terpilih memakai mobil mewah sekelas Toyota Alphard. Bukankah kesederhanaan menjadi ciri perilaku sosial akhlakul karimah Pimpinan Muhammadiyah ?
Wallahua’lam.
Pagersari, 25 Februari 2023.
Ketua LHKP-PWM Jateng, 2015-2022.