Catatan Pengabdian di LHKP-PWM Jateng

Khafid Sirotudin

Khafid.id | Khafid Sirotudin – Pada suatu kesempatan Silaturahmi LHKP PWM Jateng, Dr. H. Tafsir, M.Ag. Ketua PWM Jateng menyampaikan tausiyah: “berjuang di lapangan politik kebangsaan itu pahalanya besar, sebesar tantangan dan godaan yang ditemui”. Lalu Beliau melanjutkan : “Bapak/Ibu yang berkhidmat di lapangan politik kebangsaan adalah kumpulan manusia biasa, bukan malaikat. Berdakwah di masjid dan majlis taklim itu mudah. Tetapi berdakwah kepada penguasa itu tidak mudah, maka pahalanya jauh lebih besar”. Kemudian berpesan : “tetaplah menjadi bunga teratai yang selalu mekar indah dipandang mata, meskipun hidup di air comberan”.

Hal senada disampaikan oleh Allahyarham H. Muslim R, Ketua PDM Kendal, penggerak zakat Bapelurzam (Badan Pelaksana Urusan Zakat Muhammadiyah) sejak 1979 di Weleri-Kendal, Ketua LAZISMu Jateng 2015-2017. Kami diundang secara pribadi, setelah menerima tugas dari PWM Jateng sebagai Ketua LHKP-PWM. “Golek konco sik soleh. Yen ora oleh sik soleh 100%, golek 75%. Sak orane sik soleh 50%. Sik penting isih gelem sholat karo zakat lan duwe isin yen ora poso (Cari teman yang shalih. Kalu bisa shalih 100%. Jika tidak menemukan cari yang shalih 75%, minimal shalih 50%. Yang penting masih mau mendirikan shalat, menunaikan zakat dan masih punya rasa malu kalau tidak melaksanakan puasa).

Rupa-rupanya pak Tafsir sudah “nembung” (menghubungi) H. Muslim sebelum meminta kami agar berkenan menjadi Ketua LHKP-PWM 2015-2022. Sebuah etika organisasi dan tata kepemimpinan “Njawani” yang Islami dan berbudaya. Sejak kami berkhidmat sebagai pengurus PAN dan anggota DPRD Jateng (1999-2014), memang selalu menolak ketika diminta menjadi Ketua/Sekretaris UPP PWM/PDM (Majlis, Lembaga, Biro). Kami tidak ingin ada pertentangan kepentingan pribadi, partai politik dengan pengkhidmatan sebagai kader persyarikatan. Bukannya sok suci, namun lebih bersifat kehati-hatian pribadi agar tetap bisa menjaga marwah Muhammadiyah yang suci.

Memilih Super Team

Berbekal “ijazah” tersebut, saya menghubungi mas Setya Iriyanto (Koordinator Alumni IPM/IRM Jateng), saudara Farid Wajdi dan Hamam Samadi (FOKAL IMM Jateng), PW Aisyiyah dan Ortom lain, serta kolega dari berbagai kalangan akademisi, praktisi kebijakan publik dan asosiasi profesi. Sebagian orang yang saya hubungi ternyata sudah berada di UPP lain PWM dan ada beberapa orang yang komitmen untuk membantu LHKP meski menolak untuk ditempatkan karena alasan normatif dan etik profesi.

Kami bersyukur dibantu banyak kader/warga/simpatisan Muhammadiyah yang ekspert dalam bidang kebijakan publik serta memiliki “sense of politic” yang memadai. Kami berterimakasih pada semua Pimpinan MLO PWM yang berkenan kerjasama melaksanakan berbagai kegiatan dan program bersama LHKP.

Kami menghaturkan terimakasih yang tinggi kepada Dr. H. Tafsir (Ketua PWM) dan Dr. H. Rozikhan (Wakil Ketua yang membidangi LHKP) serta Pimpinan PWM Jateng lainnya yang telah memberikan support dan kesempatan kepada kami untuk berkiprah di berbagai lapangan kebangsaan secara merdeka, terstruktur, sistematis dan massif. Tak terasa satu periode LHKP- PWM sudah selesai pada saat Muswil Muhammadiyah di Tegal, 3-5 Maret 2023 lalu.

Kami ucapkan terimakasih kepada seluruh pimpinan dan anggota LHKP-PWM beserta stakeholders yang selama 7 tahun bersinergi, berkolaborasi dan melakukan aksi bersama. Masih banyak agenda kebijakan publik yang musti “diayahi” (dikerjakan) Muhammadiyah Jawa Tengah. Diantaranya : masih tingginya angka kemiskinan, tingkat kemakmuran dan kesejahteraan pekerja AUM Air Mata, optimalisasi partisipasi kader/warga Muhammadiyah di berbagai lapangan kebangsaan, masih adanya mal administrasi di beberapa AUM Mata Air/BUMM, belum semua Pengelola AUM mengikuti perkaderan dalam memahami Ideologi Muhammadiyah, serta belum semua PDM memiliki kesadaran dalam membentuk LHKP sebagai UPP.

Barangkali bermanfaat, kami sampaikan petuah dari Khalifah Umar bin Khatab dalam memilah dan memilih personil untuk memenuhi kebutuhan SDI (Sumberdaya Insani) bagi sebuah organisasi. Sayyidina Umar menyatakan : “kalian tidak bisa menilai kebaikan dan keburukan, kelebihan dan kekurangan seseorang sebelum kalian melakukan satu dari 3 hal. Yaitu pernahkah kalian berniaga (berbisnis/muamalah) dengan orang itu; pernahkah kalian melakukan safar (perjalanan jauh) bersama orang tersebut; dan pernahkah kalian memberi ‘sedikit amanah’ kepada orang itu”_.

Dengan ta’aruf (mengenal) seseorang, maka kita akan bisa tafahum (memahami). Dengan tafahum maka kita akan bisa ta’awun (bekerjasama/besinergi) dalam sebuah tim. Dan dengan ta’awun, maka kita akan bisa takaful (saling mengayomi/melindungi).

Melalui tulisan ini, kami menyampaikan permohonan maaf manakala terdapat kesalahan, kekurangan dan kekhilafan selama mengemban amanat sebagai Pimpinan LHKP PWM Jateng.

Selamat menjalankan amanah persyarikatan bagi PWM Jateng (13 formatur terpilih) periode 2022-2027. Begitu juga dengan Bapak/Ibu/Saudara sekalian yang nantinya diberi amanah sebagai Pimpinan/Anggota UPP PWM.

Jangan meminta jabatan di Muhammadiyah, namun juga jangan menolak jika diberi amanah. Oh ya satu lagi—meminjam diksi mas Teguh, Ketua MPI-PWM— “jangan kemaruk jabatan” di Muhammadiyah.
Wallahua’lam

Jumat Kliwon, 10 Maret 2023

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *