Virus dan bakteri itu makhluk ‘imut2 sak pethil’ (super kecil) yang tidak terlihat mata secara kasat, tidak teraba oleh kulit tangan kita, juga tidak terdengar suaranya oleh telinga kita. Bahkan ketika ada di lidah kitapun tidak akan mengeluarkan rasa seperti makanan minuman yang biasa kita santap setiap saat.
Tapi Virus itu ada..!! Dan sebagai makhluk ciptaan Allah Sang Khalik, mereka tunduk dengan Sunatullah. Virus dan Bakteri diberi hidayah ”ilhami dan hawasi” (insting dan inderawi) oleh Rabb al-Alamin. Menurut ahli virologi, virus berbeda dengan bakteri. Bentuknya pun bermacam rupa. Ada yang seperti batang (stik), bola (ball), cincin (ring) dan mahkota (corona).
Sedangkan menurut pakar ahli “mikro-kultur bakteriologi’, virus dan bakteri secara taksonomi ada dalam satu keluarga (familia), hanya beda secara genus, spesies, sub-spesies, strain.
Bakteri dan virus sama-sama makhluk hidup ciptaan Allah Azza wa Jalla. Keduanya sama-sama memiliki informasi genetik yang unik sebagai makhluk hidup. Yakni memiliki RNA (ribonucleic acid) dan DNA (deoxyribonucleid acid) masing- masing.
Disinilah pentingnya hadir sebagian umat yang berkhidmat diri dalam berbagai ilmu pengetahuan. Tak terkecuali untuk mendalami ilmu mikro-biologi, mikro-bakteriologi, mikro-kultur bakteriologi, virologi, kedokteran, farmakologi dan berbagai ilmu pengetahuan saintifik lainnya.
Sebab iman tanpa ilmu hanya akan menimbulkan kesesatan di kalangan umat dan masyarakat. Begitu juga ilmu tanpa iman hanya akan membuat kegelapan hidup laksana bahtera tanpa ”lampu sokle”, kompas dan GPS.
Di jaman now yang penuh dengan beragam informasi liar, ada baiknya kita menyiapkan filter diri. Ada baiknya pula kita baca dan resapi ayat qauliyah Allah dalam Qs Al-Hujurat ayat 6 sampai 10.
Semga kita semua mampu berbuat adil dalam kehidupan, untuk mendapatkan ridha-Nya berupa husnul khatimah di episode terakhir setiap etape perjalanan hidup kita.
Amien…
Mari sikapi wabah SARS-CoV-2 dengan penuh Iman-Islam, Adil, Sabar dan Syukur, serta berusaha beramal Shalih dan Sedekah sebanyak-banyaknya.
Bagaimana Kerja Probiotik/Bakteri Siklus
Virus memang berbeda dengan bakteri itu benar. Dan bakteri itu bisa mengkoloni virus.
Hebatnya kalau ”virus numpang di koloni bakteri siklus” (sebagai inang), maka virus tidak mampu melakukan replikasi (perkembang biakan/beranak-pinak) sampai masa durasi hidupnya berakhir.
Akibatnya virus akan mati secara ‘husnul khatimah’ dalam koloni bakteri.
Semoga Bio-Imune yang berisi Probiotik Siklus (Koloni Bakteri Baik) itu mampu mengkoloni dan akhirnya virus apapun jenisnya mati.
Wal hasil orang yang terpapar Covid-19/SARS-CoV-2, Flu Burung, Flu Hongkong, TB Paru, dll. penyakit yang disebabkan oleh virus akan mengalami kesembuhan sesuai Qodrat dan Irodat-Nya.
Wallahua’lam…
Weleri, 02 Juni 2020
*) Penyintas 4 kali Covid-19, Pemerhati Herbal-Organic- Probiotik-Eubiotik-Symbiotic, Pembudidaya Lebah Madu Klanceng