BELAJAR DARI KOLONI KLANCENG

#19-BelajarBudidayaKlanceng  

Khafid Sirotudin

Ada kebiasaan kami selama ini sejak memelihara klanceng 2 tahun lebih di teras dan halaman rumah. Yaitu mengamati perilaku koloni klanceng secara berkala. Jika sedang di rumah, hampir setiap pagi menjelang matahari terbit kami melihat indahnya koloni pekerja terbang berseliweran keluar sarang menjemput rejeki. Sekaligus menyaksikan beragam kupu-kupu, tawon dan kumbang datang di aneka tanaman yang tumbuh di halaman.

Setidaknya 5 hari hingga sepekan sekali, pasti mengecek kondisi di dalam stup dari beberapa spesies yang kami pelihara. Waktunya malam hingga dinihari, ketika semua anggota koloni berada di dalam stup (sarang/kotak budidaya). Sebuah refreshing yang sangat menyenangkan. Paling tidak kita bisa belajar hidup berjamaah dan berjamiyyah dari kehidupan lebah klanceng yang luar biasa. Terkadang kami melihat aktivitas malam koloni setelah selesai jamaah sholat isya’. Sering juga sepulang dari pergi luar kota tengah malam (22.00-23.00 WIB). Atau dinihari sebelum dan sesudah bangun untuk melakukan peribadatan malam (01.00-03.00 WIB).

Bekerja sepanjang hari

Dari berbagai waktu selama melihat dan memperhatikan aktivitas koloni klanceng, kami berkesimpulan bahwa :

Pertama, koloni klanceng bekerja sepanjang hari. Pagi, siang, sore, malam dan dinihari hampir tidak pernah kami melihat koloni klanceng tidur. Kadangkala ada sebagian kecil koloni terlihat bergerombol dalam satu sudut stup, terutama sekawanan klanceng muda yang belum bisa terbang keluar sarang. Kami menduga sekelompok klanceng ini sedang ‘shoima’ (sholat, istirahat, makan). Namun tidak berselang lama mereka-pun akan beraktivitas kembali membantu koloni dewasa yang sedang bekerja membangun pot madu, pot pollen, pot telur maupun membangun jaringan sarang di dalam stup. Ratu klanceng terlihat selalu mengelilingi broodcells (jaringan pot telur) muda. Sambil mengibaskan sayapnya, sesekali Ratu klanceng berjalan berpindah ke jaringan pot telur tua (mature broodcells).

 

Kedua, terdapat power of sharing, pembagian peran, tugas dan tanggungjawab secara jujur, disiplin, adil dan teratur di lingkungan koloni. Masing-masing menjalani titah-Nya sesuai garis edar sunatullah. Nyaris tidak ada sifat tamak, bakhil, dengki di kalangan koloni. Ada sebagian klanceng pekerja menuang madu ke dalam pot madu yang belum penuh terisi. Ada 1-3 klanceng pekerja lain yang menutup pot madu tatkala penuh. Sementara sebagian klanceng pekerja lainnya memasukkan pollen ke dalam pot-pot pollen yang ada. Bee-bread atau roti lebah adalah pollen hasil fermentasi sekian waktu yang dihasilkan klanceng di dalam pot-pot pollen. Berbeda dengan bee-pollen yang dihasilkan lebah madu Apis mellifera ataupun Apis sp. lainnya.

 

Ketiga, koloni klanceng senang kebersihan sarang. Sampah sisa pot-pot telur yang telah menetas, bangkai klanceng yang mati maupun kotoran lain akan dipinggirkan di sudut stup atau toping box. Keesokan pagi kotoran-kotoran itu akan dibawa keluar klanceng pekerja untuk dibuang dari dalam sarang. Seringkali kita saksikan seekor klanceng pekerja ketika terbang keluar sarang terjatuh ke bawah. Mungkin disebabkan beban kotoran yang dibawa terlalu berat. Setelah itu klanceng pekerja akan mencoba terbang lagi dengan tetap membawa kotoran tersebut. Maka meletakkan stup koloni klanceng sebaiknya tidak di depan atau dekat kolam, karena akan banyak mematikan klanceng pekerja.

 

Keempat, koloni klanceng menjaga kondisi suhu ruang di dalam sarang tetap nyaman. Silakan dekatkan telinga kita ke corong setiap stup ketika malam. Kita akan mendengar “suara menderu/mendengung” dari dalam stup. Dimana koloni klanceng mengibas-ibaskan sayapnya. Jika kita buka stup atau toping box, kita akan menyaksikan sebagian koloni mengibaskan sayapnya sambil beraktivitas bersama anggota koloni lainnya.

 

Kelima, koloni klanceng sangat responsif, apabila terjadi perubahan situasi dan kondisi di dalam sarang. Misalnya ketika kita menerangi sarang dengan lampu hp atau senter. Maka koloni yang ada akan mendekat ke arah lampu diarahkan. Begitu juga ketika kita memperdengarkan murotal Al-Quran atau musik di dekat stup. Maka akan terjadi perubahan ‘ritme bekerja’ koloni klanceng di dalam stup. Semua yang kami tulis itu merupakan pengalaman empirik selama ini. Bisa jadi bapak/ibu/saudara pembudidaya/pemulia klanceng akan memiliki pengalaman empiris yang berbeda. Jangan buru-buru percaya dengan apa yang kami sampaikan. Silakan dicoba sendiri, dilihat, diamati, direkam dan ditulis. Tulislah apa yang anda lakukan, jalani dan temui. Sebab kebaikan memang harus dituliskan dan disyiarkan. Pada era teknologi informasi sekarang ini, seringkali keburukan, kesalahan, kejelekan, kekhilafan yang kita lakukan (sudah hampir pasti) akan diviralkan orang lain melalui berbagai sosmed.

Wallahu’alam Selamat menjalankan ibadah puasa ramadhan 1443-H/2022-M.

 

 

Weleri, 03 April 2022

*) Founder HIBTAKI, Pembudidaya Klanceng, Pemerhati Pangan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *