#02-BelajarBudidayaKlanceng
Khafid Sirotudin
Salah satu faktor penentu agar budidaya klanceng berhasil dan produktif yaitu ketersediaan aneka tanaman pakan lebah penghasil Nektar, Pollen dan Resin (N-P-R). Nektar diambil oleh klanceng dari beragam bunga (floral) maupun di ketiak daun (ekstra floral). Pollen atau serbuk sari merupakan bagian dari bunga, berupa kantong berisi gametofit jantan pada tumbuhan. Sedangkan resin atau getah diambil klanceng dari berbagai tanaman yang bergetah, baik di kulit pohon maupun di tangkai bunga dan dedaunan.
Kemarin siang kami membeli 5 bunga Batavia dalam polibag. Yang 3 buah berukuran cukup besar (70 cm) dan 2 buah berukuran sedang (40-50 cm). Yang berukuran cukup besar merupakan hasil okulasi (disambung) dengan batang tanaman jarak pagar (Jatropha curcas). Hal yang umum dilakukan para pembibit tanaman hias. Batavia dan jarak pagar masih satu “keluarga”. Sebab tanaman aslinya (stek/cangkok) memiliki pertumbuhan lebih lambat dan kurang rimbun. Tanaman Batavia (Jatropha integerrima) yang masih tergolong semak tinggi ini berbunga sepanjang tahun. Batavia mampu tumbuh setinggi 2 meter. Batavia berbatang kayu dan bergetah menghasilkan resin (R) yang dibutuhkan klanceng sebagai bahan baku raw propolis. Batavia memiliki bunga kecil-kecil, berwarna merah atau pink, tumbuh berkelompok pada tangkai di ujung ranting. Bunganya menghasilkan pollen dan nektar (P-N), dua bahan baku pembuat Bee Bread dan Madu. Maka menjadi wajar jika tanaman Batavia menjadi salah satu sumber pakan favorit klanceng.
Dalam perspektif vegetasi pakan lebah madu, tanaman bunga seperti AMP (Air Mata Pengantin), palem putri, dumbea dan batavia masuk kriteria tanaman primadona klanceng. Tanaman primadona klanceng musti memenuhi beberapa kriteria, diantaranya disukai klanceng dan berbunga sepanjang tahun.
Sedekah tanaman
Salah satu alasan kita memelihara klanceng yaitu agar bisa melakukan sedekah setiap hari melalui ‘wasilah’ koloni klanceng dan aneka tanaman yang dipelihara. Baik di teras, halaman maupun pekarangan rumah, yang kita tanam sendiri di berbagai pot, polibag, planters bag ataupun ditanam langsung ke tanah. Jika pekarangan rumah kurang luas, kita biasakan sedekah aneka benih dan bibit tanaman buah, sayuran dan aneka bunga kepada tetangga di kompleks perumahan atau kampung. Setidaknya dalam radius terbang klanceng yang kita pelihara (100-200 meter). Insya Allah tetangga akan senang dan kita juga ikut bahagia, karena koloni klanceng yang kita pelihara semakin terjamin kebutuhan pakannya.
Klanceng pekerja (female stingless-bee worker) adalah hewan penyerbuk (pollinator) yang sangat handal. Sebagaimana kita tahu bahwa 80 persen penyerbukan tanaman hortikultura (buah dan sayuran) dilakukan oleh lebah. Sisanya oleh semut, kumbang, kupu-kupu dan serangga lain.
“Tidaklah seorang muslim menanam pohon, lalu tanaman itu dimakan manusia, binatang ataupun burung melainkan tanaman itu menjadi sedekah baginya sampai hari kiamat”
(HR. Muslim).
“Tak seorangpun muslim yang menanam pohon atau menabur benih tanaman, lalu (setelah tumbuh dan berbunga/berbuah) dimakan oleh burung, manusia atau hewan lainnya kecuali akan menjadi sedekah baginya”
(HR. Bukhari)
Sebagai peternak lebah madu atau pembudidaya klanceng, kita dituntut untuk tidak berbuat kedzaliman (tidak adil) dengan hewan peliharaan, tetangga dan lingkungan hidup. Kita tidak boleh hanya mengejar hak dan ‘mendapat’ keuntungan (profit) semata. Tetapi kita dituntut untuk tidak abai menuaikan kewajiban dan ‘memberi’ manfaat pada sesama dan alam semesta.
Alhamdulillah sejak 2 tahun memelihara klanceng di halaman rumah, banyak manfaat yang kami, tetangga dan lingkungan dapatkan. Setidaknya pohon mangga milik tetangga yang biasanya berbuah setahun sekali, sekarang berbuah 3 kali setahun. Ternyata memelihara klanceng di halaman rumah manfaatnya luar biasa. Urip iku Urup. Hidup itu harus bisa memberi manfaat untuk sesama makhluk Allah Azza wa Jalla. Wallahu’alam.
Klatara, 11 Februari 2022
*) Founder HIBTAKI, Pembudidaya Klanceng, Pemerhati Pangan.