Slide 1
Materi Disampaikan pada Musypimda Muhammadiyah Rembang : Ahad, 26 Januari 2025
Khafid Sirotudin
(Ketua Lembaga Pengembang UMKM PWM Jawa Tengah, Ketua Bidang Diaspora Kader dan Jaringan MPKSDI PPM, NBM : 679.310)
Slide 2
DEFINISI
- DESA
adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus urusan pemerintahan, kepentingan masyarakat setempat berdasarkan prakarsa masyarakat, hak asal-usul, hak tradisional dan adat istiadat setempat yang diakui dan dihormati dalam sistem pemerintahan Indonesia
(UU No. 3/2024 tentang Perubahan Kedua atas UU No. 6/2014)
- PEMBANGUNAN
adalah sebuah proses perubahan yang direncanakan dan dilakukan terus-menerus (berkelanjutan) di segala bidang kehidupan masyarakat, berdasarkan nilai-nilai dan norma yang dianut masyarakat
(IPOLEKSOSBUD-DIKKESLINGPAN-PERMAHANKAM : Ideologi, Politik, Ekonomi, Sosial, Budaya, Pendidikan, Kesehatan, Lingkungan, Pangan, Peradaban, Agama, Pertahanan dan Keamanan, dll)
- UMKM
Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) adalah usaha produktif yang dilakukan oleh perorangan atau badan usaha yang memenuhi kriteria usaha mikro, kecil dan menengah (UU Nomor 20 tahun 2008)
UMKM merupakan Skala Usaha, bukan Jenis, Bentuk atau Badan Usaha
- MUHAMMADIYAH
adalah organisasi Gerakan Islam, Dakwah dan Tajdid, yang didirikan KH. Ahmad Dahlan pada tanggal 18 November 1912 (8 Dzulhijah 1330H) berlandaskan Al-Qur’an dan As-Sunnah
(AD/ART, MKCH, Ideologi/Kepribadian Muhammadiyah, PHIWM, RIB, Qaidah/PO, dll)
- PERAN SERTA
Peran serta (partisipasi, participation) adalah keterlibatan seseorang atau organisasi dalam sebuah kegiatan, baik secara mental spiritual, emosional, pemikiran, iptek, keterampilan, tenaga/fisik, finansial maupun partnership (kerjasama, kolaborasi dan sinergi)
Partisipasi dapat dilakukan pada saat Perencanaan, Pelaksanaan, Pendampingan, Monitoring Evaluasi, Tata Kelola dan Keberlanjutan program pembangunan.
Slide 3
ARAH PEMBANGUNAN GLOBAL
- SDGs (Sustainable Development Goals : Tujuan Pembangunan Berkelanjutan)
yaitu 17 Tujuan Pembangunan Global dengan 169 capaian yang terukur dan tenggat yang telah ditentukan oleh PBB sebagai agenda pembangunan dunia untuk perdamaian dan kemakmuran penghuni planet bumi di masa sekarang dan masa depan.
Periode 2015 hingga 2030
- SDGs merupakan kelanjutan dari MDGs (Millennium Development Goals : Tujuan Pembangunan Milenium) yang disepakati dan ditandatangani oleh 189 negara anggota PBB untuk mencapai 8 Tujuan Pembangunan pada tahun 2015.
Periode 2000 hingga 2015
- 17 Tujuan SDGs : (1) Tanpa kemiskinan (2) Tanpa kelaparan (3) Kehidupan sehat dan sejahtera (4) Pendidikan berkualitas (5) Kesetaraan gender (6) Air bersih dan sanitasi layak (7) Energi bersih dan terjangkau (8) Pekerjaan layak dan pertumbuhan ekonomi (9) Industri, inovasi dan infrastruktur (10) Berkurangnya kesenjangan (11) Kota dan komunitas berkelanjutan (12) Konsumsi dan produksi yang bertanggungjawab (13) Penanganan perubahan iklim (14) Ekosistem laut (15) Ekosistem daratan (16) Perdamaian, keadilan dan kelembagaan yang tangguh (17) Kemitraan untuk mencapai tujuan.
Slide 4
INDONESIA NEGARA BESAR
- Berdasarkan data Badan Informasi Geospasial, Indonesia memiliki luas Wilayah Lautan 3.257.483 km2 dan Daratan 1.922.570 km2 (Total Wilayah 250.053 km2), 17.380 pulau (BIG 2024), garis pantai 99.083 km (terpanjang ke-2 di dunia).
- Indonesia memiliki 340 Suku bangsa (SP 2010), 2.213 Budaya Tak Benda (2024), dan 652 Bahasa Daerah (hasil verifikasi Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kemendikbud 1991-2017).
- Jumlah penduduk Indonesia Terbesar ke-Empat di Dunia, sebanyak 477.585 jiwa (Semester Pertama tahun 2024, Proyeksi Penduduk 2020-2050 hasil Sensus Penduduk 2020, BPS).
- Indonesia terdiri dari 38 Provinsi, 514 Kabupaten/Kota, 7.277 Kecamatan, 75.753 Desa dan 486 Kelurahan (84.239 desa/kelurahan).
Slide 5
SDGs DESA
adalah upaya terpadu mewujudkan Desa : tanpa kemiskinan dan kelaparan, ekonomi tumbuh dan merata, peduli kesehatan dan lingkungan, peduli pendidikan, ramah perempuan dan peduli anak, tanggap budaya serta membangun masyarakat yang berperADABan unggul untuk mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan.
Slide 6
UMMATAN WASATHAN
adalah sebuah konsep dalam Islam yang bermakna umat yang adil, seimbang dan moderat.
- Dalam perspektif Sosiologis, ummatan wasathan itu Umat yang Unggul/Berkemajuan.
Yaitu umat yang beraqidah tanpa goyah, “bertauhid” kuat (Mukmin, Rukun Iman); mampu melaksanakan norma dan syariat yang berlaku, ilmu amaliyah amal ilmiah (Muslim, Rukun Islam); serta berakhlak sosial yang karimah, gemar beramal shalih, bermanfaat untuk masyarakat, berbudaya dan berperadaban unggul (Muhsin, Rukun Ihsan).
- Risalah Islam Berkemajuan (RIB) poin ke 4 “Mengembangkan Wasathiyah (Tanmiyat al-Wasathiyah)”.
- “Dan demikian pula Kami telah menjadikan kamu ‘umat yang tengahan (unggul, berkemajuan)’ agar kamu menjadi saksi atas (perbuatan) manusia dan agar Rasul (Muhammad saw) menjadi saksi atas kamu. Kami tidak menjadikan kiblat (dahulu, Baitul Maqdis) kamu (berkiblat) kepadanya melainkan agar Kami mengetahui siapa yang mengikuti Rasul dan siapa yang berbalik ke belakang. Sungguh (pemindahan kiblat) itu sangat berat, kecuali bagi orang yang telah diberi petunjuk oleh Allah. Dan Allah tidak akan menyia-nyiakan imanmu. Sesungguhnya Allah Maha Pengasih (Penyayang) kepada manusia”. (Qs. Al-Baqarah : 143).
Slide 7
QARYAH THAYYIBAH
adalah istilah dalam bahasa Arab yang berarti “Desa yang Baik”.
- Qaryah Thayyibah merupakan salah satu Program Unggulan Aisyiyah
- Gerakan Jamaah Dakwah Jamaah (GJDJ, Keputusan Muktamar ke-39 tahun 1975) adalah sebuah konsep gerakan dakwah secara sistematis, terstruktur dan massif yang dilakukan oleh segenap pimpinan, kader, warga dan simpatisan persyarikatan bersama masyarakat secara inklusif, terencana, teratur dan berkesinambungan (sustainable).
- Qaryah Thayyibah merupakan GJDJ untuk mewujudkan sebuah lingkungan Desa atau Kampung yang makmur dan berkeadilan sosial, sejahtera lahir batin, guyub rukun, serta “gemah ripah loh jinawi tata tentrem kerta raharja” yakni keadaan sebuah wilayah Desa yang tertib, aman, tenteram, bahagia dan sejahtera, serta mandiri berkecukupan dalam memenuhi segala kebutuhan hidup sebagai manusia.
- Diaspora kader/warga persyarikatan di berbagai bidang kehidupan keummatan dan kemasyarakatan (toga, tomas, topem, dll) serta kehidupan berbangsa dan bernegara menjadi sebuah keniscayaan yang wajib dimulai saat ini, mulai dari yang mudah dan murah, serta mulai dari diri sendiri.