MENYIAPKAN TOPPING BOX DAN STUP (Bagian Kedua)

#22-BelajarBudidayaKlanceng

Khafid Sirotudin

Ada pertanyaan dari anggota WA Group yang menemukan koloni klanceng di kusen jendela rumahnya : bagaimana cara memindahkan koloni ke kotak budidaya?

Stup untuk cangkok koloni

Salah satu cara agar koloni klanceng yang ditemukan pada suatu tempat bisa kita pelihara yaitu dengan mencangkok koloni. Cangkok koloni ini sudah puluhan kali kami lakukan dengan tingkat keberhasilan kurang lebih 40 persen. Rentang waktu yang dibutuhkan 1-3 bulan. Tempat yang pernah kami lakukan pencangkokan, diantaranya kusen rumah, tiang kayu atau bambu pada kandang/gudang, batang tanaman buah yang masih produktif, serta di sela-sela pondasi bangunan.

Yang pertama perlu disiapkan adalah stup/kotak budidaya tunggal (horisontal) dengan ukuran wajar : panjang 27-30cm, lebar 10-12cm dan tinggi 8-10cm. Sebaiknya kotak diberi sekat, dengan 2 lubang di dua sisi ujung stup berdiameter 1 cm. Siapkan pula selang plastik transparan berdiameter 1 cm dengan panjang sesuai kebutuhan. Perhatikan dan amati keluar masuk/ lalu-lalang klanceng pekerja dari sarang yang akan dicangkok di pagi hari.

Jika intensitasnya tinggi maka kemungkinan koloni yang ada di dalamnya juga cukup besar. Tetapi jika intensitasnya rendah, maka sebaiknya tidak usah melakukan pencangkokan. Sebab kemungkinan koloni yang ada di dalamnya kecil. Langkah selanjutnya, pasang selang di pintu masuk sarang koloni dan salah satu lubang stup yang ada. Usahakan rapat jangan ada celah. Kita bisa memanfaatkan “malam” untuk membantu menutupi sela-sela sarang maupun lubang stup.

Letakkan stup dengan posisi relatif kuat agar tidak mudah bergeser. Bisa ditopang dengan tali-temali apabila diperlukan, atau dibuatkan rak khusus untuk menempatkan stup cangkokan. Letakkan plastik pentutup dibagian atas stup sebelum ditutup dengan penutup stup kayu. Fungsinya untuk mengontrol perkembangan hasil cangkokan koloni di dalam stup. Lebih baik lagi, bagian dalam stup dilumeri dengan raw propolis sebelum digunakan sebagai kotak pencangkokan.

Selama proses pencangkokan kita bisa amati aktivitas koloni klanceng dari selang plastik transparan yang menghubungkan sarang dengan stup. Termasuk terlihat tidaknya ratu klanceng keluar masuk dari dan ke sarang/stup. Jika kita pernah melihat ratu klanceng keluar sarang menuju stup atau sebaliknya, maka bisa dikatakan proses pencakokan sudah 50 persen berhasil. Tinggal kita bersabar sebentar hingga ratu klanceng merasa nyaman dan bertempat tinggal di dalam stup cangkokan.

 

 

Indikator keberhasilan cangkokan

Ketika mencangkok tanaman, indikator keberhasilan terlihat di area cangkokan apabila telah tumbuh akar cukup banyak. Dan setelah akarnya dirasa cukup kuat, maka kita bisa memotong batang cangkokan tanaman untuk dipindahkan ke media tanam lainnya. Begitu juga dengan pencangkokan koloni klanceng. Indikator keberhasilan terlihat pada ada tidaknya jaringan broodcells muda di dalam stup. Dan ketika broodcells di dalam stup cangkokan mulai terbentuk dan semakin banyak, maka dapat dipastikan ratu klanceng sudah nyaman tinggal di dalam stup.

 

Kapan stup cangkokan bisa dilepas dan diambil ?

Yakni ketika salah satu sisi stup sudah berisi broodcells hampir penuh dan sisi stup lainnya mulai terlihat pot-pot madu sebagai cadangan pakan koloni. Selang bisa dilepas dan pintu stup dapat ditutup secara rapat dengan potongan papan dan lem kayu. Sementara pintu stup satunya bisa ditutup dengan kawat/kain hitam/lakban hitam sebelum dipindahkan ke lokasi budidaya yang baru. Sedikit berbagi pengalaman dalam mencangkok koloni.

 

Pengambilan stup hasil cangkokan sebaiknya dilakukan malam hari ketika semua koloni sudah berada di dalam stup. Dan ketika stup cangkokan akan ditempatkan di lokasi baru, maka pintu stup bisa dibuka setelah 2×24 jam. Arah pintu stup di lokasi baru hendaknya searah selaras dengan arah pintu stup ketika mencangkok.

 

Hal lain yang perlu diperhatikan, manakala proses pencangkokan telah berlangsung 1 bulan, namun kita belum pernah melihat ratu klanceng berjalan menuju atau berada di dalam stup. Maka proses pencangkokan lebih baik disudahi. Biarkan koloni klanceng melakukan splitting alami dan hidup berkoloni sesuai fitrahnya.

 

Beberapa pembudidaya klanceng yang pernah kami temui, lebih senang membiarkan terjadinya splitting koloni secara alami. Salah satu caranya dengan memasang ‘jebakan stup’. Dimana beberapa stup atau kotak budidaya kosong yang pintunya diolesi raw propolis, diletakkan di sekitar sarang koloni klanceng yang ditemukan. Cara ini lebih mengandalkan insting/naluri koloni klanceng secara alami.

 

Manakah yang lebih efektif dan efisien?

Silakan mencoba sendiri agar lebih mengetahui hasilnya secara shahih. Boleh jadi setiap pembudidaya akan mendapatkan hasil dan pengalaman yang berbeda. Bukankah pengalaman merupakan guru yang terbaik?

Wallahu’alam

Sudahkah kita minum madu klanceng hari ini?

 

 

Kampung Ramadhan 09 April 2022

*) Founder HIBTAKI, Pembudidaya Klanceng, Pemerhati Pangan.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *