#10-BelajarBudidayaKlanceng
Khafid Sirotudin
Setelah ‘mudah’, maka alasan “murah” menjadi alasan kedua mengapa kita perlu memelihara klanceng di halaman rumah. Berapa investasi atau modal yang dibutuhkan untuk beternak klanceng. Harga koloni klanceng yang memenuhi standar budidaya memang relatif. Kita bisa menilai murah, wajar atau mahal apabila ada pembanding harga perolehan koloni klanceng dari jenis yang sama.
Harga koloni klanceng dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain : jenis/spesies, daerah asal koloni, kuantitas dan kualitas koloni, ketersediaan/stock koloni, ukuran-bentuk-model stup/kotak budidaya, ongkos kirim dan ada tidaknya ‘garansi’ dari penjual. Jika berkenan silakan mengamati daftar harga koloni klanceng di ‘market place’. Dari sana kita dapat membaca ‘standar harga’ di dunia maya yang berlaku saat itu. Minimal bisa menjadi referensi bagi yang mau memulai budidaya.
Ono rego, ono rupo
Segelas kopi di angkringan kaki lima harganya Rp 3 ribu. Segelas kopi di warung makan seharga Rp 5-7 ribu. Secangkir black coffee di cafe atau kedai kopi bandara seharga Rp 25 ribu. Padahal ketiga harga tersebut sama-sama untuk mendapatkan segelas/secangkir kopi sachet dengan merk sama.
Orang Jawa bilang ‘ono rego, ono rupo‘ (ada harga, ada wajah/rupa barang). Koloni klanceng jenis T. laeviceps (levi), T. biroi, L. terminata, H. itama atau G. thoracica, harganya lebih murah di daerah sumber koloni dibandingkan daerah yang bukan sumber koloni.
Kami pernah membeli koloni T. laeviceps paling murah Rp 100.000 dan paling mahal Rp 300.000 per stup. Harga wajar koloni levi yang memenuhi syarat dan standar budidaya berkisar Rp 150.000 sampai Rp 250.000. Kami biasa membeli klanceng spesies H. itama seharga Rp 1 juta hingga Rp 1,5 juta per stup (log kayu). Sedangkan klanceng T. biroi antara Rp 200-250 ribu per stup (tunggal/horisontal) dan Rp 300-350 ribu per stup (bertingkat/vertikal). Belum termasuk ongkir dari Sulawesi Selatan ke Semarang atau Kendal.
Suatu ketika kami pernah membeli koloni klanceng melalui ‘market place’ dengan harga lebih murah. Setelah kiriman tiba, ternyata kondisi koloni tidak sesuai harapan. Kualitas koloni tidak sesuai dengan iklan yang ditampilkan pada etalase market place. Sangat mengecewakan.
Beberapa kali kami juga mendatangkan log kayu (sarang) Heterotrigona itama dari Sumatera dan Kalimantan. Harga koloni itama dari para pengepul Rp 350-400 ribu per log. Ongkos kirim Rp 200-250 ribu per log. Belum termasuk biaya transport lokal dari pool bus/agen courier ke rumah. Kami sering menjumpai log koloni yang tidak memenuhi syarat untuk ditopping box. Biasanya 10-20 persen dari jumlah log yang dikirim dari luar Jawa. Ada log yang kayunya sudah ‘gapuk’ (remuk), koloninya kecil, ada pula yang ‘ompong mlompong’ tanpa ada seekor klanceng. Masih bagus jika penjual berkenan mengganti dengan log baru, meski kita yang menanggung ongkirnya. Namun kebanyakan penjual tidak mau tahu dan berdalih hilangnya koloni di perjalanan bukanlah menjadi tanggungjawabnya.
Kami pernah beli log klanceng ‘gagak’ (sebutan lain dari H. itama Jawa) dari pembolang kawasan hutan dekat wilayah KPH Kendal seharga Rp 400 ribu. Untuk membawa log dari pinggir hutan ke rumah, kami masih mengeluarkan Rp 300-ribu buat sewa mobil pick-up dan tenaga bongkar muat. Jika ditambah biaya toping box, penggergajian log dan tatakan papan Rp 100 ribu, jatuhnya harga sudah cukup tinggi. Menurut kami, harga wajar koloni H. itama di Jawa Tengah berkisar Rp 1 juta hingga Rp 1,5 juta per stup log kayu. Dimana koloni sudah membuat kantong madu yang cukup banyak di toping box. Klanceng gagak atau H. itama sedikit dijumpai di pulau Jawa.
Murah, bukan murahan
Mari kita berhitung dengan angka dan harga. Taruhlah kita mengeluarkan modal Rp 1,5 juta untuk membeli 1 stup log klanceng gagak atau 6 stup klanceng levi seharga @ 250 ribu rupiah. Dengan populasi koloni per stup sebanyak 400-500 ekor, maka harga ‘nyawa’ seekor klanceng cuma Rp 400-500 (levi) atau Rp 3.000-an (itama). Adakah harga seekor hewan piaraan yang lebih murah dari itu ?
Sebagai pollinator (hewan penyerbuk) beragam tanaman, koloni klanceng menghasilkan madu yang berkhasiat bagi kesehatan dan kebugaran tubuh. Setiap 3-4 bulan, kita bisa mendapatkan madu klanceng levi sebanyak 100-200ml (125-250gr) per stup setara 750-1500ml untuk 6 stup. Adapun koloni itama dapat menghasilkan 500-700ml/650-900 gram madu setiap toping box. Setahun mendapatkan madu 2.500-3.500 gram (2,5-3,5 kilogram). Jumlah yang mencukupi untuk menjaga kesehatan dan kebugaran kita, dengan minum madu klanceng 1-2 sendok setiap hari.
Ingin beternak klanceng secara gratis?
Sangat bisa dengan menjadi pembolang klanceng di hutan.
Ingin mendapatkan keuntungan ekonomi sebagai penghasilan utama keluarga?
Sangat memungkinkan. Dengan budidaya klanceng minimal 50 stup koloni T. biroi atau T. laeviceps. Atau memelihara 30 stup koloni H. itama, G. thoracica, atau L. terminata. Carilah kebun atau lahan yang cukup luas dengan lingkungan vegetasi yang mencukupi kebutuhan pakan bagi sejumlah stup koloni klanceng yang kita budidayakan. Dan yang pasti, koloni klanceng sejumlah itu (diatas 25 stup) tidak akan efektif dan berhasil jika dipelihara di teras, pekarangan atau halaman rumah kita yang tidak luas dan terbatas.
Sudahkan minum madu klanceng hari ini ? Wallahu’alam
Pagersari, 3 Maret 2022
*) Founder HIBTAKI, Pembudidaya Klanceng, Pemerhati Pangan.